Laporan keuangan segmen
Diversifikasi usaha mengandung sejumlah keuntungan dan resiko. Pertumbuhan usaha yang baik seringkali mendorong terjadinya diversifikasi baik secara intern maupun ekstern melalui penggabungan uasaha.
Perlunya laporan segmen
Sejak tahun 1969, informasi segmental harus disertakan pada laporan tertentu yang disampaikan kepada (Bapepam Amerika Serikat). Dewasa ini, tuntutan utama untuk pelaporan informasi segmen trdapat pada FASB Statement No.14. umumnya, suatu perusahaan diharuskan untuk mengungkapkan infomasi segmen apabila perusahaan tersebut menerbitkan satu set lengkap laporan keuangan yang menyajikan posisi keuangan pada akhir tahun fiskal dan hasil-hasil operasi selama satu tahun tersebut sesuai prinsip-prinsip akutansi yang berlaku. Dalam statement No. 21, FASB membebaskan perusahaan nonpublik dari kewajiban menyampaikan pelaporan segmen tersebut. Juga, apabila laporan keuangan suatu perusahaan disajikan pada laporan keuangan perusahaan lain ( yakni perusahaan pelapor utama ) dan sejumlah syarat pembatas lainnya dipenuhi, FASB Statement No. 24 meniadakan keharusan untuk menyajikan laporan keuangan segmen tersebut (kecuali untuk perusahaan pelapor utama). Akhirnya statment No. 18 menyatakan bahwa laporan keuangan interim tidak perlu menyajikan laporan segmen.
Mengindentifikasi segmen yang signifikan dari suatu peusahaan
Ada beberapa alternatif untuk menetapkan segmen-segmen suatu perusahaan guna menghasilkan informasi yang signifikan kepad ainvestor. Tiga alternatif yang penting adalah (1) divisi geografis, (2) divisi lini produk atau industrial, dan (3) divisi berdasarkan struktur intern pengendalian manajemen.
FASB statement No.14 mengharapakn penyajian informasi untuk masing-masing ketiga hal berikut:
a. Operasi perusahaan pada industri yang berbeda-beda
b. Operasi luar negeri dan penjualan ekspor
c. Pelanggan utama
Jika penjualan eksport dan operasi domestik signifikan jumlahnya, maka kedua hal tersebut harus dilaporkan secara agregat dan rinci menurut wilayah-wilayah. Penjualan semacam itu dinilai signifikan jika jumlahnya mencapai 10 persen atau lebih dari penjualan konsolidasi.
Operasi luar negeri adalah operasi yang berlokasi di negara asing dan menghasilkan pendapatan dari penjualan kepada pelanggan nonafiliasi atau dari penjualan intraperusahaan atau semata-mata dari transfer diantara wilayah-wilayah yang ada. Statement No. 14 menunjukkan bahwa wilayah geografis di negara asing bisa teerdiri dari satu atau beberapa negara dan mengharuskan bahwa informasi terpisah disajikan untuk setiap wilayah yang signifikan serta informasi agregat untuk wilayah-wilayah yang tidak signifikan. Berdasarkan definisi-definisi ini, statment No. 14 mengharuskan bahwa untuk operasi domestik dan luar negeri, informasi berikut harus disajikan :
1. Penjualan ke pelanggan nonafiliasi
2. Penjualan intraperusahaan dan transfer di antara wilayah-wilayah
3. Keuntungan (kerugian) operasi atau laba bersih atau ukuran profitabilitas lainnya di antara laba rugi operasi dan laba bersih
4. Aktiva yang dapat diindentifikasi
Selain jenis informasi diatas, FASB statment No. 14 mengharapkan adanya sistem pelaporan segmental berdasarkan segmentasi industri dari entitas. Penjualan kepada pelangan nonafiliasi dan penjualan atau transfer ke segmen industri lainnya perlu dilaporkan, begitu juga halnya dengan dengan keuntungan dan kerugian operasi serta aktiva yang dapat diidentifikasi.
Untuk mngindentifikasi segmen-segmen industri dari suatu perusahaan, kita perlu mengelompokkan berbagai produk dan jasanya menurut lini industri. Definisi ‘’segmen industri’’ mensyratkan bahwa penjualannya harus diutamakan kepada pelanggan nonafiliasi. Dalam mengidentifikasikan segmen-segmen, kita perlu memeperhatikan sifat dari produk yang diproduksi, keadaan proses produksi,dan pasar serta metode-metode pemasaran yang dilakukan untuk menjual produk tersebut
Penetapan Harga Transfer Antarsegmen
Masalah penting yang harus dipecahkan sehubungan dengan pelaporan segmental adalah penetapan harga atas barang dan jasa yang ditransfer di antara segmen-segmen suatu perusahaan. Apabila transfer di antara segmen-segmen terjadi, keuntungan yang dilaporkan oleh baik segmen pejual maupun segmen pembeli dipengaruhi langsung oleh harga transfer yang dibebankan.
Pasar yang ideal untuk menetapkan harga pasar adalah harga pasar yang independen untuk barang dan jasa yang sama dalam situasi pasar persaingan sempurna
Mengalokasi biaya bersama dan mengukur profitabilitas segmen
Alokasi biaya bersama kepada segmen-segmen pelaor terhambat oleh dua tujuan yang saling bertentangan. Di satu pihak, dasar alokasi seharusnya tidak bersifat arbitrer (dibuat-buat). Di pihak lain, salah satu tujuan utama pelaporan segmen adalah menyajikan inforamsi sehubungan dengan kontribusi setiap segmen kepada profitabilitas perusahaan.
Sehubungan dengan perhitungan laba rugi operasi dari setiap segmen, FASB statement No. 14 menyimpulkan bahwa sembilan pos khusus tidak dialokasikan ke segmen. Kesembilan pos tersebut adalah :
1. Pendapatan yang dihasilakan pada tingkat koorporasi tetapi tidak berasal dari operasi segmen industri.
2. Beban umum koorporasi
3. Beban bunga, kecuali yang berkaitan dengan segmen yang bergerak dengan segmen yang bergerak dibidang keuangan
4. Pajak penghasilan
5. Ekuitas pada laba rugi dari subsidiari-subsidiari yang tidak dikonsolidasiakan dan investee lainnya yang tidak dikosolidasikan
6. Keuntungan atau kerugian dari operasi yang dihentikan
7. Pos-pos luar biasa
8. Beban interes minoritas
9. Efek kumulatif dari perubahan prinsip akuntansi
Mengidentifikasikan aktiva segmen
Sejumlah aktiva dapat dinyatakan dengan mudah sebagai aktiva dari suatu segmen karena aktiva tersebut digunakan secara ekslusif oleh segmen bersangkutan. Aktiva lain digunakan secara bersama-sama oleh beberapa segmen, ukuran pemakaiannya perlu ditetapkan serta digunakan sebagai dasar dalam mengalokasikan aktiva tersebut di antara segmen-segmen pemakai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar