Senin, 05 April 2010

laporan keuangan

2.1 kerangka teori
2.1.1 Definisi Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi- transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan ( Zaki Baridwan, Intermediate Accounting edisi 8, 2004, hal. 17 )

2.1.2 jenis – jenis laporan keuangan
PSAK No. 1 ( Revisi 1998 ) tentang penyajian laporan keuaangan menyatakan bahwa laporan keuangan lengkap terdiri dari komponen – komponen sebagai berikut :
1) Neraca
- Neraca adalah laporan yang menunjukkan keadaan keuangan suatu unit usaha pada tanggal terentu (( Zaki Baridwan, Intermediate Accounting edisi 8, 2004, hal. 17 ) .
- Neraca adalah salah satu laporan keuangan yang memeberikan informasi tentang kekayaan yag dikuasai dan digunakan oleh perusahaan untuk mencapai suatu tujuan perusahaan yaitu laba serta uatang ( kewajiban ) dan modal pada suatu saat tertentu ( Ali Machmud, pengantar akuntansi 1, Hal 22 ) .
- Neraca adalah laporan tentang posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu seperti yang tertera dalam neraca ( Darsono dan Ashari, peddoman praktis memahami laporan keuangan adisi 1, 2005, hal. 18 ).
Susunan Neraca terdiri dari :
a) Aktiva
1) Aktiva Lancar.
2) Aktiva Tetap.
3) Aktiva Lain – lain.
b) Pasiva
1) Utang lancar/utang jangka pendek.
2) Utang jangka panjang.
3) Modal sendiri/Ekuitas.
Neraca dapat disusun dalam beberapa bentuk yang berbeda, dimana urut – urutan kelompok baik aktiva maupun pasiva juga berbeda – beda. Bentuk neraca yang sering ditemui dalam praktik ada 2 macam, yaitu :
a) Bentuk rekening T, dimana aktiva dibagian kiri dengan urutan sebagai berikut :
1) Aktiva lancar.
2) Investasi jangka panjang.
3) Aktiva tetap berwujud.
4) Aktiva tetap tidak brwujud.
5) Aktiva lain – lain.

Sedangkan pasiva disusun dibagian kanan dan dibagi menjadi 2 lelompok, yaitu uatang dan modal. Utang disuusun dengan urut – urutan sebagai berikut :
a) Utang lancar
1) Utang dagang.
2) Utang wesel.
3) Uang muka langganan/titipan.
4) Utang biaya.
5) Utang lancar lain – lain.
b) Pendapatan diterima dimuka
1) Utang jangka panjang.
2) Utang lain – lain.

Modal disusun dalam neraca dengan urut – urutan sebagai berikut :
1) Modal saham beredar.
2) Agio/disagio saham.
3) Modal penilaian kembali.
4) Modal sumbangan.
5) Modal lain – lain.
6) Laba tidak dibagi.
- Belum ada tujuannya.
- Dicadangkan.

b) Bentuk laporan, dimana aktiva, uatang dan modal disusun dengan urutan kebawah (vertikal). Perincian terhadap masing – masing kelompok baik aktiva, pasiva maupan utang dilakukan dengan cara yang sama seperti dalam neraca bentuk rekening T, sebagai berikut :
a) Aktiva
1) Aktiva lancar.
2) Investasi jangka panjang.
3) Aktiva tetap berwujud.
4) Aktiva tetap tidak brwujud.
5) Aktiva lain – lain
b) Utang
1) utang lancar

- Utang dagang.
- Utang wesel.
- Uang muka langganan/titipan.
- Utang biaya.
- Utang lancar lain – lain.
2) Pendapatan diterima dimuka
3) Utang jangka panjang.
4) Utang lain – lain.

c) Modal
Modal saham beredar.
1) Agio/disagio saham.
2) Modal penilaian kembali.
3) Modal sumbangan.
4) Modal lain – lain.
5) Laba tidak dibagi.
- Belum ada tujuannya.
- Dicadangkan.

2) Laporan Laba Rugi
laporan Laba Rugi adalah Laporan yang menunjukkan pendapatan – pendapatan dan biaya – biaya dari suatu unit usaha untuk suatu periode tertentu.
Sselisih antara pendapatan – pendapatan dan biaya merupakan laba yang diperoleh atau rugi yag dierita perusahaan. Laporan laba rugi yang kadang – kadang disebut laporan penghasilan atau laporan pendapatan dan biaya merupakan laporan yang menunjukkan kemajuan keuangan perusahaan dan merupakan tali penghubung dua neraca yang berurutan.
Oleh karena itu betapa pentingnya laporan laba rugi sebagai alat untuk mengetahui kemajuan yang dicapai perusahaan dan juga untuk mengetahui berapakah hasil bersih atau laba yang di dapat dalam satu periode.
Susunan Laporan Laba Rugi terdirfi dari :
a) Pendapatan.
b) Laba rugi usaha.
c) Beban pinjaman.
d) Bagian dari laba atau rugi perusahaan afiliasi dan asosiasi yang diberlakukan menggunakan metode ekuitas.
e) Beban pajak.
f) Laba atau rugi dari aktivitas normal perusahaan.
g) Pos luar biasa.
h) Hak minoritas.
i) Laba atau rugi bersih untuk periode berjalan.

Bentuk laporan laba rugi dapat disusun menjadi dua bentuk sebagai berikut :
a) Multiple Step (bertahap)
Bentuk multiple step adalah bentuk laporan laba rugi di mana dilakukan beberapa pengelompokan terhadap pendapatan – pendapatan dan biaya – biaya yang disusun dalam urut- urutan teratur sehingga bisa dihitung penghasilan – penghasilan sebagai berikut :
1) Laba bruto, yaitu hasil penjualan dikurangi harga pokok penjualan.
2) Penhasilan usaha bersih, yaitu laba bruto dikurangi biaya-biaya usaha.
3) Penghasilan brsih sebelum pajak, yaitu penghasilan uasaha bersih ditambah dan dikurangi dengan pendapatan – pendapatan dan biaya – biaya di luar usaha.
4) Penghasilan bersih setelah pajak, yaitu penghasilan bersih sebelum pajak dikurangi pajka penghasilan.
5) Penghasilan bersih dan elemen- elemen luar biasa, yaitu penghasilan bersih sesudah pajak ditambah dan/atau dikurangi dengan elmen – elemen yag tidak biasa ( sesudah diperhitungkan pajak penghasilan untuk pos luar biasa).
b) Single Step
Dalam bentuk ini tidak dilakukan pengelompokan pendapatamn dan biaya ke dalam kelompok – kkelompok usaha dan diluar usaha, tetapi hanya dipisahkan antara :
1) Pendapatan– pendapatan dan laba – laba.
2) Biaya – biaya dan kerugian – kerugian.

3) Laporan Perubahan Modal/Ekuitas
Laporan perubahan modal adalah salah satu laporan keuangan yang memberikan informasi tentang penyebab bertambah atau berkurangnya modal selam periode tertentu.
Laporan perubahan modal pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu :
a) Adanya investasi awal dari pemilik.
b) Adanya investasi baru.
c) Adanya laba atau rugi.
d) Dan adnya prive atau penarikan oleh pemiik.

Elemen atau unsur – unsur yang termasuk di dalam laporan perubahan modal terdiri dari :
a) Investasi mula – mula atau modal awal.
b) Laba rugi selam periode yang besangkutan.
c) Prive atau penarikan modal oleh pemilik.
d) Dan modal akhir.


4) Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan pelengkap atau tambahan bagi laporan keuangan utama perushaan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal.
Laporan ini memberikan informasi tentang arus kas yang keluar akibatadanya transaksi yang terjadi di perusahaan selama perriode tertentu. Untuk penyusunan lapooran arus kas, perusahaan dapat menggunakan metode lagsung dan tidak langsung untuk menyusun laporan arus kas.
Metode penyajian langsug adalah metode panyajian yang menampakkan/mengungkapkan kelompok uatama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran lkas bruto. Sedangkan metode tidak langsung, metode yang laporan aliran kas disusun dalam tiga kelompok yaitu arus kas dari kegiataab operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan. Dengan dmikian, metode langsung untuk menyusun laporan aliran kas dapat menyajikan informasi yang lebih lengkap dibanding dengan metode tidak langsung.



2.1.3 Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

Tujuan penyusunan laporan keuangan suatu perusahaan secara umum
adalah sebagai berikut:

1) Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva, kewajiban dan modal
perusahaan pada waktu tertentu.

2) Memberikan informasi tentang hasil usaha yang tercermin dari pendapatan
yang diperoleh dan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam periode tertentu.

3) Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam
aktiva, kewajiban dan modal suatu perusahaan.

4) Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu
periode.

Dengan demikian laporan keuangan disamping menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan juga untuk menilai kinerja manajemen perusahaan yang bersangkutan. Penilaian kinerja manajemen akan menjadi dasar apakah manajemen berhasil atau tidak dalam melaksanakan kebijakan yang telah digariskan dalam bidang manajemen keuangan khususnya dan hal ini akan dapat tergambar dari laporan keuangan yang disusun oleh pihak manajemen.




2.1.4 Pihak-Pihak yang Berkepentingan terhadap Laporan Keuangan

Banyak pihak yang mempunyai kepentingan untuk mengetahui lebih mendalam tentang laporan keuangan oleh perusahaan. Masing-masing pihak mempunyai kepentingan dan tujuan tersendiri terhadap laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan. Ada beberapa pihak yang mempunyai kepentingan terhadap laporan keuangan, antara lain:

1) Bagi Masyarakat

Bagi masyarakat luas merupakan suatu jaminan terhadap uang yang disimpan di bank. Jaminan ini diperoleh dari laporan keuangan yang ada dengan melihat angka-angka yang ada di laporan keuangan. Dengan adanya laporan keuangan, pemilik dana dapat mengetahui kondisi bank bersangkutan. Selain itu dengan diumumkannya laporan keuangan secara luas, maka bonafiditas dari bank yang bersangkutan akan diketahui dengan mudah, sehingga bagi calon debitur akan dapat memilih bank mana yang akan mampu membiayai proyeknya.

2) Bagi Pemilik/Pemegang Saham

Bagi pemegang saham sebagai pemilik, memiliki kepentingan terhadap laporan keuangan untuk kemajuan perusahaan dalam menciptakan laba dan pengembangan usaha bank tersebut. Jika dianggap tidak memuaskan maka kemungkinan manajemen yang ada sekarang segera akan diganti dan sebaliknya. Penilaian pemegang saham akan lebih ditekankan pada kemampuan manajemen dalam mengembangkan modalnya untuk memperoleh laba yang rasional, dan kemampuan manajemen bank yang bersangkutan dalam mendukung perkembangan usahanya.

3) Bagi Pemerintah

Bagi pemerintah, baik bank pemerintah maupun bank swasta adalah untuk mengetahui kemajuan dan kepatuhan bank dalam melaksanakan kebijakan moneter dan pengembangan sektor-sektor industri tertentu. Mengingat kedudukannya yang sangat strategis tersebut tidaklah mengherankan apabila Bank Indonesia merasa perlu mengadakan pengawasan dan pembinaan yang intensif terhadap bank-bank pemerintah maupun bank-bank swasta. Bahkan jika perlu akan ikut campur tangan langsung apabila ada suatu bank mengalami berbagai kesulitan yang serius, dan sudah tentu hal ini pula cukup melegakan para penyimpan dana.

4) Bagi Perpajakan

Pihak pajak akan dapat lebih mudah menjalankan tugasnya dalam menetapkan besarnya pajak perseroan bagi bank yang bersangkutan, dengan mempelajari laporan keuangan yang telah diumumkan. Hal ini karena laba bank yang bersangkutan akan terlihat jelas dari laporan laba rugi. Selain dari itu dapat untuk mengukur kewajaran laba atau rugi yang diumumkan tersebut pihak pajak juga akan dapat membandingkanya dengan bank-bank lain yang sejenis.

5) Bagi Karyawan

Karyawan berkepentingan untuk mengetahui kondisi keuangan bank, sehingga mereka juga merasa perlu mengharapkan peningkatkan kesejahteraan apabila bank memperoleh keuntungan dan sebaliknya. Hal ini dikarenakan bank sebagai perusahaan jasa memang selayaknya kesejahteraan para karyawan harus mendapatkan perhatian yang lebih, mengingat para karyawan tersebut merupakan faktor produksinya yang utama. Di samping itu dengan mengetahui perkembangan keuangannya para karyawan juga berkepentingan terhadap penghasilan yang diterimanya tiap akhir tahun apakah sudah sepadan dengan pengorbanan yang diberikan kepada bank di mana ia bekerja.

6) Manajemen Bank

Untuk menilai kinerja manajemen bank dalam mencapai target-target yang telah ditetapkan. Kemudian juga untuk menilai kinerja manajemen dalam megelola sumber daya yang dimilikinya.

1 komentar: